Langsung ke konten utama

Struktur Teks Cerita Pendek : Ondel-Ondel

Tugas Bahasa Indonesia Cerita Pendek
Gara-Gara Ondel-Ondel


Orientasi    :
Ondel-ondel adalah manekin raksasa yang tingginya bisa mencapai sekitar 2,5 meter dengan lebarnya sekitar 3 kaki. Ondel-ondel merupakan pertunjukan rakyat  di Jakarta, yang saat ini menjadi kebudayaan betawi. Ondel-ondel sering tampil dalam berbagai perayaan seperti pesta panen, penyambutan tamu, serta berbagai perayaan resmi lainnya.
Salah satu tempat penyewaan ondel-ondel yang terkenal adalah ondel-ondel milik Pak Makmur. Banyak orang yang menyewa ondel-ondelnya untuk acara khitanan, pernikahan, dan kelahiran. Selain harganya terjangkau, ondel-ondel milik Pak Makmur sangat unik dan berkualitas. Harga yang dipatok berkisar antara 600 ribu hingga 10 juta rupiah. Itulah yang membuat banyak orang ingin menyewa ondel-ondel milik Pak Makmur karena bisa terbilang murah daripada ondel-ondel lain.
            Hari ini, ondel-ondel Pak Makmur sudah tersewa 30 pasang, dan hanya tersisa satu pasang saja. Tiba-tiba dari kejauhan, ia melihat seorang lelaki paruh baya, berjalan menuju tokonya sambil bersiul merdu.
          “Selamat siang, Bang. Kedatangan saya kemari, untuk menyewa ondel-ondel milik anda. Apakah masih ada?” tanya lelaki yang bernama Pak Eru itu.
          “Oh kebetulan sekali, ondel-ondel milik saya tinggal satu pasang. Anda belum terlambat, Pak Eru. Tetapi, ondel-ondel yang satu ini harganya cukup mahal,” ujar Pak Makmur.
          “Berapa harga ondel-ondel itu, Bang? Saya bersedia membayar berapa pun demi perayaan pesta khitanan anak saya,”
          “Hm.. harganya 10 juta, Pak Eru. Apakah anda sanggup membayarnya?”
          “Tentu. Ini uang mukanya. Sisanya, akan saya bayar besok. Tolong ondel-ondel ini diantar ke rumah saya, ya. Terimakasih. Saya pamit dulu, Bang Makmur.”
          Tak jauh dari toko Pak Makmur, terlihat seorang pria misterius yang mengintip pembicaraan antara Pak Makmur dengan Pak Eru. Orang itu bernama Mandra.

Komplikasi  :
            Pak Mandra tampak duduk diteras rumahnya. Ia sedang memikirkan rencana untuk menggagalkan acaran khitanan anak Pak Eru. “Belagu sekali orang kaya itu, saya tidak terima. Pokoknya saya bakalan rusak acara khitananya!”  “Harus segera mencari ide, nih.  Bagaimana ya caranya?” pikir Pak Mandra serius.
          Acara khitanan Pak Eru akan segera dimulai 5 jam lagi.  Namun, saat ini beliau malah mondar-mandir di depan rumahnya dengan wajah gusar. “Mana ondel-ondelnya, ni? Kenapa belum diantar juga?” tanya Pak Eru dalam hati. “Ya sudah saya akan menghubungi Pak Makmur,”
          “Halo, Pak Makmur, bagaimana ondel-ondel nya? Kenapa belum diantar sejak tadi? Acaranya akan dimulai 5 jam lagi, kenapa belum juga datang? Pokoknya saya tidak mau tau, ondel-ondel itu harus sudah ada di rumah saya. SECEPATNYA!” teriak Pak Eru menyudahi percakapannya dengan Pak Makmur.
          Pak Makmur yang sedari tadi bengong dengan kata-kata Pak Eru pun hanya bisa terdiam. Ia tak diberi kesempatan untuk berbicara sedikit pun. “Bukannya ondel-ondel itu sudah saya kirim ya? Mengapa belum sampai juga? Padahal sudah saya suruh orang mengirimkannya tadi,” ujar Pak Makmur bertanya-tanya dalam hati.
          Di lain tempat, Pak Mandra saat ini sedang berdiskusi dengan anak buah nya untuk merencanakan sebuah pencurian ondel-ondel sewaan Pak Eru. Setelah selesai berdiskusi, mereka pun segera menjalankan rencananya untuk mencegat orang suruhan Pak Makmur sebelum sampai dirumah Pak Eru.
          Sambil bersembunyi disemak-semak, mereka terus mengintai pergerakan orang suruhan Pak Makmur itu. “Hei, kalau orang itu sudah sampai didekat jembatan, kalian semua harus mencegatnya, dan segera menceburkan kedalam sungai,” bisik Pak Mandra. “Kenapa harus menceburkannya ke dalam sungai, bos? Apakah kami tidak membawa orang itu kepada bos saja untuk disekap?” tanya salah satu anak buah Pak Mandra yang masih bingung. “Kalian semua ini bagaimana? Ya jelas nanti kita ketahuan! Begini, saat sudah sampai jembatan, kalian tengok kanan kiri jangan sampai ada orang yang melihat! Gunakan akal kalian! Kalau sampai ketahuan, saya tidak akan menanggung akibatnya! Mengerti?” terang Pak Mandra panjang lebar. “Baik bos!”
          Anak buah Pak Mandra segera beraksi. Mereka menunggu orang pesuruh Pak Makmur berjalan melewati jembatan. Setelah anak buah Pak Makmur sudah sampai ditempat yang mereka rencanakan….. “Ayo cepat kita tangkap! Orang itu kan memakai andel-ondel, maka mudah untuk kita menangkapnya. Hahaha,” tawa seluruh anak buah Pak Mandra.
          Mereka segera mengendap-endap. Membawa semak-semak kecil untuk menutupi tubuh mereka agar tidak ketahuan. Setelah diantara mereka hanya berjarak dua langkah, anak buah Pak Mandra segera menjatuhkan ondel-ondel yang sangat besar itu. Karena orang pesuruhan Pak Makmur itu sulit untuk bergerak, maka kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh anak buah Pak Mandra. Mereka pun pura-pura menolong anak buah Pak Makmur yang kesulitan berdiri.
          “Terimakasih ya telah membantu kami. Tadi sepertinya ada angin, sehingga ondel-ondel yang saya bawa jatuh. Terimakasih abang-abang sekalian telah membantu kami,” ucap salah seorang pesuruh Pak Makmur.
          Dengan tatapan penuh kelicikan, anak buah Pak Mandra langsung menjorokkan 2 orang pesuruh Pak Makmur itu kedalam sungai. Seketika mereka bersorak gembira dan tertawa terbahak-bahak. Pak Mandra melihat dari kejauhan anak buahnya yang sedang merayakan keberhasilan, dan tanpa pikir panjang lagi, ia pun langsung mendekati anak buahnya itu.
          “Kerja yang sangat bagus. Saya tidak salah memilih kalian untuk bekerja melaksanakan rencana saya ini. Selamat!” Pak Mandra pun mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
         

Resolusi      :

Tanpa mereka sadari, terlihat seorang pria tinggi tegap berkumis tebal yang melihat kelakuan Pak Mandra dengan anak buahnya itu. Terlihat, bahwa pria itu sangat tidak senang atas kejadian yang baru saja ia lihat. Lelaki itu lalu mendekati Pak Mandra berserta anak buahnya.
          “Oh pantas saja ondel-ondel milik saya tidak sampai-sampai. Ternyata inilah yang menjadi biang keladinya. Heh?!” Pria itu berkacak pinggang sambil menatap tajam muka Pak Mandra dan anak buahnya.
          “Pak…Pak Makmur??” tunjuk salah seorang anak buah Pak Mandra dengan wajah pucat.
          “Apa yang kalian lakukan dengan ondel-ondel saya? Kenapa kalian sampai teganya menceburkan anak buah saya kedalam sungai? Hah? Jawab pertanyaan saya!” teriak Pak Makmur galak. Ia memicingkan kedua matanya yang penuh dengan amarah.
          “Hmm.. anu.. anu Pak Makmur. Sebenarnya tadi.. tadi itu.. Oya, tadi saya dan anak buah saya melihat anak buah anda yang terjatuh tertimpa ondel-ondel. Karena kasihan, saya berinisiatif untuk menolong mereka. Tanpa sadar, tangan anak buah saya, menyenggol tubuh anak buah anda hingga terjatuh di..di sungai.. Ya di sungai,” ucap Pak Makmur dengan gugup dan terbata-bata. Keringat dingin pun mulai bercucuran dipelipisnya.
          “Kurang ajar! Apa kalian tidak berpikir bahwa sedari tadi saya berdiri melihat kelakuan jahat kalian? Sadar Pak Mandra, sadar. Anda sudah berkali-kali tertangkap polisi atas tindak kejahatan yang anda perbuat. Kenapa sampai sekarang belum kapok juga?”
          “Wah, anda jangan seenaknya mengejek saya ya, Pak Makmur. Kalian, cepat serang!” teriak Pak Mandra memerintahkan anak buahnya untuk segera menghajar Pak Makmur.
          Pak Makmur bukanlah orang yang lemah. Beliau merupakan salah seorang jagoan silat didaerahnya. Tak khayal, dalam sekejap saja ia berhasil melumpuhkan seluruh anak buah Pak Mandra. Karena jengkel, Pak Mandra pun langsung mengambil pisau yang berada di sakunya. Ia menghunuskan pisau itu keleher Pak Makmur, sehingga Pak Makmur jatuh dengan berlumuran darah. Namun, sebelum Pak Mandra menghunuskan pisaunya, Pak Makmur terlebih dahulu memberikan tinju yang sangat keras pada bagian perut Pak Mandra, sehingga Pak Mandra muntah darah. Akhirnya, mereka semua mati dengan tragis akibat hal kecil yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan kepala dingin, bukan dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN HASIL UJI COBA MEMBUAT MAKANAN CEPAT SAJI “SALAD BUAH SATE” KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Uji Coba makanan cepat saji .  Makanan cepat saji yang kami buat yaitu “Salad Buah Sate” Semoga pada pertemuan selanjutnya, kami dapat lebih baik lagi dalam membuat makanan cepat saji. Pada pembuatan makanan cepat saji kali ini, kami dapat meyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik, dan keahlian dasar kami untuk membuat makanan cepat saji yang lebih bervariasi menjadi bertambah. Sekian yang dapat kami sampaikan, apabila ada kekurangan dalam berbagai hal kami mohon maaf.  Kritik dan saran selalu kami harapkan dari semua pihak agar pada pertemuan depan kami dapat lebih baik lagi.  Terima kasih. Purworejo, 14 April 2014 Kelompok 4 Perencanaan ...

Naskah Drama Bahasa Jawa : Angling Dharma

Naskah Drama Angling Dharma ADEGAN I Prabu Anglingdarma, putra saka Dewi Pamesthi karo Astradarma Ratu saka Yawastina. Pramesthi kuwi putri Prabu Jayabaya, raja saka kraton Mamenang Kediri. Sawise dadi garwa raja Yawastina, Pramesti banjur di boyong menyang Yawastina. Sawijining dina, Pramesthi diangslupi Bathara Wisnu, lan ndadekake dheweke ngandhut. Prabu Astradarma duka ngerti kahanan mau, lan ora nampa katrangane Pramesthi. Dheweke ditundung lunga saka kraton. Banjur mulih neng kratone bapake. Prabu Astradarma       : “Dinda, apa bener yen kowe lagi ngandhut?” Pramesthi                     : “Kula nyuwun ngapunten, Gusti. Leres menawi kula taksih ngandhut.” Prabu Astradarma        : “Sapa kang ndadekake kowe ngandhut?” Pramesthi               ...

Teks Ulasan Laskar Pelangi

TUGAS BAHASA INDONESIA Membuat Teks Ulasan Laskar Pelangi Judul               : Laskar Pelangi Penulis            : Andrea Hirata Jenis Buku      : Fiksi Penerbit           : Bentang Tebal               : xxxiv, 529 halaman Tahun Terbit   : 2005 Laskar Pelangi Laskar Pelangi adalah karya pertama dari Andrea Hirata. Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi.   Buku ini segera menjadi Best Seller yang kini kita ketahui sebagai buku sastra Indonesia terlaris sepanjang sejarah. Novel Laskar Pelangi diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10...