Assalamualaikum, Fellas aka makhluk Tuhan yang (insyaallah) dirahamati Allah #asek.
So, kali ini gue bakal kasih tau kenapa lo harus coba baca buku detektif yang juga memuat unsur thriller di dalamnya. Masih nggak yakin? Ragu-ragu kalau nggak sebagus kisah picisannya Romeo-Juliet? Enggak sesuai sama style lo? Novelnya kurang femes? Serem? Susah dimengerti? (Mungkin) ada +- 99 alasan lo seneb atau nggak tertarik sama bacaan bergenre thriller. Tetapi tenang aja, lo sudah berada di jalan yang lurus dengan membaca artikel ini. Key, gue akan ubah mindest lo menjadi kaum pencinta thriller-detektif!
So, kali ini gue bakal kasih tau kenapa lo harus coba baca buku detektif yang juga memuat unsur thriller di dalamnya. Masih nggak yakin? Ragu-ragu kalau nggak sebagus kisah picisannya Romeo-Juliet? Enggak sesuai sama style lo? Novelnya kurang femes? Serem? Susah dimengerti? (Mungkin) ada +- 99 alasan lo seneb atau nggak tertarik sama bacaan bergenre thriller. Tetapi tenang aja, lo sudah berada di jalan yang lurus dengan membaca artikel ini. Key, gue akan ubah mindest lo menjadi kaum pencinta thriller-detektif!
exploringcrime.files.wordpress.com
1. Menantang Otak untuk Berpikir Kritis
First impression setelah gue membaca novel thriller adalah stunning. Author buku tersebut pasti cerdas banget dalam membuat plot dengan ending twist yang benar-benar bakal mengasah otak lo, tapi tanpa adanya paksaan. (yang jelas nggak kaya memecahkan soal kalkulus A level)
Pernah nggak sih lo berkomunikasi dalam imajinasi lo sendiri? Misalnya, terjadi kehilangan uang 50 ribu di kelas. Hal itu terjadi setiap harinya dan menimpa semua anak secara beruntun, and it had just gone tanpa adanya clue. Then, what did you want to do? Nah, di sinilah lo ditantang apakah bisa memecahkan case atau enggak. Nah, karena lo suka baca, mengamati, dan mengamalkan, novel thriller-mystery, lo bisa bilang ke temen-temen, siapa dalang di balik semua ini. Kan keren tuh, dapat standing applause dari semua orang. whehe. Lalu, beritanya jadi trending, lo masuk TV, presiden notices lo, dan lo pun dapat sepeda ontel. Yipi!
Pernah nggak sih lo berkomunikasi dalam imajinasi lo sendiri? Misalnya, terjadi kehilangan uang 50 ribu di kelas. Hal itu terjadi setiap harinya dan menimpa semua anak secara beruntun, and it had just gone tanpa adanya clue. Then, what did you want to do? Nah, di sinilah lo ditantang apakah bisa memecahkan case atau enggak. Nah, karena lo suka baca, mengamati, dan mengamalkan, novel thriller-mystery, lo bisa bilang ke temen-temen, siapa dalang di balik semua ini. Kan keren tuh, dapat standing applause dari semua orang. whehe. Lalu, beritanya jadi trending, lo masuk TV, presiden notices lo, dan lo pun dapat sepeda ontel. Yipi!
2. Make Your
Heart Beating
Enggak hanya
otak lo yang terus kerja, tetapi adrenalin lo juga ikutan naik. Ketika lo
dihadapkan dengan situasi atau penggambarkan detail tentang pembunuhannya,
jantung lo akan berdebar dan berdegup kencang. (kayak liat cecan/cogan gitu, abis itu bilang, "mak, anak mak satu ini lagi jatuh cinta sama pandangan pertama!")
Lo pun berpikir, "Duh, jahat, serem, edan banget lah, doi.
Punya suami/isteri aja gue bersyukur banget, lah ini ngapa dicincang-cincang gitu," atau "Hey, he/she killed everyone, she/he was seriously insane! How did she/he do that?" Pastinya emosi lo semakin menjadi-jadi karena lo pikir hal
tersebut sangat tidak humanity.
Intinya, emosi lo bakal
dibuat up and down. Pokoknya setiap line dalam
bab, always makes any sensations. Okelah, ini terjadi juga di
genre lain: romance, teenlit, fiksi anak, sci-fi. Tetapi percayalah, sense merinding yang lo rasakan itu bakalan
beda banget.
3.
Meningkatkan Curiousity
Kelas 6 SD atau menjelang SMP (kira-kira)
gue membaca salah satu novel mystery-thriller yang legendaris banget. Gue merasa bahwa penulis berhasil banget
membawa jiwa dan pikiran gue mengikuti setiap alur yang doi bikin. Ketika suatu
masalah sudah ditutup di dalam satu bab, maka muncullah masalah dan rintangan
baru yang menunggu untuk diselami di bab lain, and it made me decide:
okey, i wouldn't stop to read it. Karena hasrat yang begitu besar mengetahui
ending ceritanya, gue bisa menghabiskan waktu berjam-jam plus begadang kalau
baca novel thriller ini.
4. Menambah Wawasan yang Out of Common Daily Life
Kebanyakan dari novel thriller diproduksi atau ditulis dari penulis asing. Namun, tidak menutup kemungkinan ada pula
novel thriller dari penulis Indonesia, tetapi memang tidak sebanyak novel
terjemahan (luar negeri). Lo akan lebih
banyak mengonsumsi bacaan novel dengan background luar
Indonesia: UK, US, Australia, Kepulauan Pasifik, etc, sehingga pengetahuan lo seputar kehidupan di luar sana jadi bertambah.
Keuntungan lain, lo menjadi pribadi yang open minded dengan hal baru. Lo juga lebih mengerti tentang pola pikir penulis dalam case problem solving, seperti metode penalaran deduktif, pola wawancara terhadap suspect (tersangka), metode pengambilan bukti secara ilmiah, berbagai macam aksi penyamaran, cara penyelamatan tawanan, how to fight lawan, macam-macam kepribadian orang, etc. Seru pokoknya!
5. Pesan Moral yang Luar Biasa "Endes"
"Cerita tentang bunuh-membunuh ini ngasih feedback positif apa? Yang ada malah diajarin jadi psikopat,"
See? Banyak banget yang bilang, novel thriller itu ngajarin kita membunuh orang: menjadi psikopat. But, hello dude, tau gak kalau genre ini punya moral value yang sangat dalam? (waduh, kayak gimana tuh?)
Nah, hampir semua kejahatan bermula dari rasa sakit dan nafsu/hasrat pribadi - entah dendam, iri, cemburu, cinta buta, diselingkuhi, uang, tahta, etc - sang pelaku terhadap korbannya. Biasanya juga, korban tersebut pernah menjadi sosok yang penting dari kehidupan sang pelaku pembunuhan. Rasa sakit yang membutakan diri itulah yang membuat banyak orang melakukan suatu tindakan asusila. (hehe, serem ya, gengs)
See? Banyak banget yang bilang, novel thriller itu ngajarin kita membunuh orang: menjadi psikopat. But, hello dude, tau gak kalau genre ini punya moral value yang sangat dalam? (waduh, kayak gimana tuh?)
Nah, hampir semua kejahatan bermula dari rasa sakit dan nafsu/hasrat pribadi - entah dendam, iri, cemburu, cinta buta, diselingkuhi, uang, tahta, etc - sang pelaku terhadap korbannya. Biasanya juga, korban tersebut pernah menjadi sosok yang penting dari kehidupan sang pelaku pembunuhan. Rasa sakit yang membutakan diri itulah yang membuat banyak orang melakukan suatu tindakan asusila. (hehe, serem ya, gengs)
Dewasa ini pun, banyak kejadian serupa yang telah merenggut jutaan jiwa setiap harinya. Maka, penulis novel pun berniat mencerahkan pikiran dan jiwa seseorang untuk tidak melakukan tindakan yang keji dan berbahaya melalui tulisannya.
Tidak perlu menjadi jahat untuk melakukan tindakan tidak bermoral, karena banyak kejahatan terjadi dari orang yang notabene berperilaku baik. But, you know, everything always changes. Setiap kejadian asusila mengajarkan bahwa jangan sampai nafsu membutakan hati dan pikiran kita untuk melakukan tindakan yang tidak berkemanusian. (Napa, gue jadi wise gini ya haha)
Nah, sampai disini dulu kisah kita (mungkin bisa disambung lewat pengenalan yang lebih serius haha). Jangan lupa, baca bukunya dan ambil hikmahnya, ya gengs. Semoga kita semua bukan pribadi yang mudah terbutakan dengan nafsu temporal. Aamiin.
Actually, ada banyak novel dekektif-thriller yang gue jamin bikin lo ketagihan, kayak Sherlock Holmes, Detektif Conan, bukunya Agatha Christie, Sidney Sheldon, Edgar Allan Poe, Stephen King, etc. Trust me gaes, lo nggak akan menyesal pernah baca buku tersebut. Happy Reading! Re
Jadi, baca buku detektif itu apakah bisa juga melatih kemampuan sixth sense (seperti yang dimiliki detektif-detektif gitu) yang berguna di kehidupan sehari-hari?
BalasHapus~01001110 01101111 01101111 01101110 01100101