You can find out:
1. Paradox of My Heart – sebenarnya lebih ke curhat: confused to decided "yes or no" –
2. Tips How to Get A Great Journey (It’s supposed to
anybody especially the students who want to get on unbelievable study tour)
Sempat Nggak Akan Berangkat Studytour padahal Uang Kontribusi Udah Lunas
Mungkin lo akan berpikir, “konyol banget
nih anak, minta dihujat netijen” atau “dasar remaja labil tingkat dewa,
buang-buang duit ortu aja, lo” serta “emang cari uang tinggal dipetik apa”
hingga komentar bernada radikal seperti, “daripada kagak guna kan bisa buat
bikin istana di kayangan” dan masih banyak lagi curcolan kaum X, Y, Z. Apa
susahnya si tinggal packing, berangkat, enjoy the journey, dan
pulang dengan selamat? Yah, disini gue punya banyak pertimbangan buat not
to get involved sama trip ini. Jadi, seperti yang lo bisa tebak, the most important reason is gue gak
yakin bisa have fun karena dalam trip kali ini gue menjadi kalangan minoritas –
secara kelas gue menjadi kaum tersedikit dari 10 kelas lain a.k.a cuman 13 anak
– yang ikut studytour and yes, my hopeless mind said gue
nggak bakal bisa enjoy studytour kali ini. Belum lagi alasan
klisenya, gue takut sama lamanya perjalanan – pulang pergi dua hari coy dan estimasi pure liburan cuman 3 hari; lumayan kan waktu segitu bisa buat bantu oppa-oppa nyebrang jalan, gosok wc, apel mak ratu clarion, dan menjadi peri untuk menyelamatkan dunia – sehingga nggak bakal
bisa menikmati studytour kali ini.
So, H-1 itu gue memutuskan untuk nggak
ngambil kesempatan ini, dan orang tua pun sepenuhnya menyerahkan semua
keputusan pada anaknya – up to you kalo kata mereka – tapi
walaupun gitu gue tetep dikasih wejangan yang secara konotatif menjurus pada
bisikan kematian “ikut nggak heh, awas ya kalau sampai nggak ikut, mending lo
nikah sama mimiperi aja sono”. Cep, gue wordless aja
karena udah under-pressure banget – tapi sang ibu negara tetap
berkata “nek ibu sih nggakpapa, kamu bebas mau pilih mana, asal kau bahagia,
nak”. Namun, gue yang ababil ini semakin digalaukan sama dua bisikan ilahi di
kanan dan kiri hati – tau lah yang kayak di sinetron itu loh ada yang jahat dan
baik –
Sempat Galau Lagi sampai akhirnya Memutuskan Ikut Studytour
Akhirnya setelah sukses meluluhkan
kebimbangan di hati (ehem, maaf ya mau puitis dikit), gue making
decision untuk berangkat ke Bali dan Lombok. I had collect some
reasons, such as mindset “nggak enak sama orang tua yang udah membiayai
studytour”, dan consideration “kalau gue juga nggak ikut kasihan juga temen
yang lain, nanti siapa yang akan menghibur mereka dikala lara sedangkan gue
nggak ada?! siapa guys siapa?” (sorry alaynya kumat) and then malem itu juga gue
packing dibantu Ibu tapi dengan suasana hati yang masih dirundung kegalauan
hakiki.
Dua jam sebelum rencana keberangkatan –
rencana berangkat dari rumah jam 13.30 – gue nyempatin dulu tidur siang satu
jam. Bangun tidur – jam 12.30 – gue spontan bilang nggak akan ikut studytour. Yak, serangan bom nuklir dimulai. Kali ini Bapak gue mengomel, secara gue udah packing segala macem,
tinggal bawa raga dan nyawa doang susah amat. Kalau mau dibilang how
was my feel gue cuman mau bilang kayak “gado-gado hampir basi”.
Akhirnya gue ambil air wudhu, sholat, dan kembali menata hati #aseek. Kemudian, pencerahan pun datang. Akhirnya gue niatin ikut studytour lillahita’ala.
Udahlah niat ingsun karena Allah aja – nggak ngebet ambil foto
banyak buat posting instagram atau apalah – Ya hasilnya, di TKP gue cuman mondar mandir aja kayak anak ayam nyasar di sarang onta; pasrah nggak take banyak foto. Jadi, kamera beserta lensa tambahan
dan filter lensa yang sengaja gue persiapkan jauh-jauh hari cuman disimpen rapi
di tas dan hanya dikeluarin dua sampai tiga kali selama 5 hari perjalanan. (jadi, apa gunanya coba gue bawa kamera dan tetekbengeknya?)
O ya mungkin lo banyak yang bertanya kok
nggak biasa ya Untsa kayak gini, biasanya heboh banget fotoin orang, bawa SLR
kemana-mana, koleksi foto landscape, portrait, street, macro, BNW photography,
dan lain-lain. Actually guys, my photography depends how my feel’s
running. So, pardon me to anybody who asked me taking
you great pictures but at the end, it’s gonna be worse. At the time, I felt so
crap, jadi jika ada foto yang tidak sesuai sama ekspektasi lo, I
feel so sorry.
I ain’t Excited At All although It’s The Third Day in Lombok
Warning: You fellas, don’t do this in your
life – if you won’t be regret, of course –
As long as you know, based on my story
above, I hadn’t prepared anything well, jadi asal berangkat aja yang penting
duit nggak mubazir. Entah itu di sana gue bakal ndekem di bus
lah, cuman nongkrong di depan tempat wisata lah, jalan-jalan godain bule ganteng
lah, atau just stay in hotel, i really don’t care (maaf
pak, buk, kawan-kawan atas kelakuan bocah tengil yang satu ini). Intinya,
gue nggak interested sama studytour kali ini. – mohon netijen jangan menghujat
dulu yah wokokowo –
So, what I did:
· Packing barang bawaan sedanya
· Raga di Bali-Lombok tapi nyawa melayang di
kasur yang baunya khas – you know what I mean, dude –
· Ransel khusus kamera dipake mostly buat
alat mandi dan pakaian.
· EXPECTATION: taking long exposure photos while sunset or sunrise.
REALITY: ogah ngeluarin kamera, “simpen ajalah, nggak ada gunanya, mager gue makenya, biarlah kita yang jomblo ini sama-sama menikmati kesendirian, kam” #ceritanyaguebapersamaSLRguys.
REALITY: ogah ngeluarin kamera, “simpen ajalah, nggak ada gunanya, mager gue makenya, biarlah kita yang jomblo ini sama-sama menikmati kesendirian, kam” #ceritanyaguebapersamaSLRguys.
· Rasa yang tertinggal ketika studytour.
It’s kinda a half of my heart left in home sweet home.
Akhirnya Hidayah Pun Datang...
Sepanjang perjalanan gue mencoba untuk
mikirin hal-hal yang positif, and then gue memutuskan untuk istighfar sembari
berpikir “nanti hamba di sana gimana, Ya Allah”, gue juga doa gini, “Ya Allah
jika hamba sakit di sana, plis ya Allah, pls, jangan biarkan hamba sekarat dulu apalagi meninggal di sini,
hamba masih pengin mengejar cita-cita, ngebahagiain ortu, dan tentu saja NIKAH,”, dan “Ya Rab, hamba berserah diri, karena
hamba berangkat gini emang udah kehendak-Mu, apa pun yang
terjadi, it’s the best choise that You’ve chosen for me,” dan
seterusnya dan seterusnya. (wah, kenapa gue jadi mellow gini ya.)
Dan di sini, gue ngerasa lucky banget
karena gue punya prinsip bahwa gue harus nyempetin baca al-quran se-complicated apapun urusan gue (wehe kayak sibuk-sibuk aja nih bocah). Gue pun kemana-mana bawa al-quran kecil di sling back. Alhamdulillahnya,
setelah gue baca al-quran, gue inget Allah, gue tawakal bagaimana kondisi gue
ketika studytour ini, gue banyak-banyak bersyukur, dan ya pikiran negative gue
tentang studytour ini mulai berubah jadi aura yang positif. #ceilahwkwk
Conclusion: akhir dari segala
lika-liku hati gue sebelum, selama, dan sesudah studytour, I realize
that I’ve been being happy till now, and blessed could be a part of this
wonderful trip. Thank God, gue nggak menyesal deh ikut studytour, hehe.
Here We Go!
TIPS MEMAKSIMALKAN LONG JOURNEY/
STUDYTOUR SUPAYA TRIP KALIAN ENJOYABLE!
1. Geting to Know Tourist
Destinations
Firstly banget nih, lo harus googling seputar tempat wisata apa yang bakal
lo kunjungi di sana. Lo bisa mengira-kira hal apa yang bakal lo lakuin ketika
di sana dengan tau terlebih dahulu wisata apa yang ditawarkan every tourist
attraction. Jadi, selain tahu what tourist destinations offer, lo
juga bisa memperkirakan approximately budget yang bisa lo
bawa. Barangkali pikiran “apa untungnya gue ribet-ribet searching beginian?”
Nah, FYI, ketika lo googling dan lo tau tempat wisata A, B, C,
seperti apa, lo nggak bakal confused to do something because you’ve
prepared it before. Gimana, lebih efektif kan?
2. Niat
Secondly, lo harus benar-benar memiliki keinginan kuat buat ikut studytour.
Niatkan bahwa dengan ikut studytour, lo akan menemukan kebahagiaan sehingga
otak dan pikiran lo yang telah berasap-asap itu bisa refresh. Jika emang lo
ragu-ragu mau ikut studytour atau enggak, lo harus memikirkannya secara masak
jauh-jauh hari. Jangan sampai lo menyesal nggak ikut studytour dan hanya gigit
jari ngelihat temen-temen lo posting kegembiraan mereka di sosial media.
Kebalikannya, lo menyesal karena badan lo ancur gara-gara lo sama sekali nggak
bisa menikmati perjalanan selama studytour. Jadi, jangan sampai keputusan lo
merugikan diri sendiri, ya! Apalagi, jangan sampai lo meniru ketidakjelasan
sikap gue, oke-oke?
Nah, buat lo yang mabukan – hayo siapa yang terciduk mabukan – ada secret
formula nih dari gue yang bisa banget lo terapkan. Pertama, lo
harus buang jauh-jauh negative mind dan segala yang meng-underestimate diri
lo. Tanamkan sugesti, “Gue nggak akan mabuk selama perjalanan kali ini cz gue
bakal have fun dan menikmati studytour ini bareng
teman-teman,”. Nah, selama perjalanan terus pikirkan hal-hal yang bikin lo
happy, kayak ndengerin musik favorit, motivasi, pengajian, baca al-quran – buat
yang muslim lebih baik gini nih daripada lo nonton sesuatu yang berbau pornografi
(hayo ngaku yang pernah tercyduk nonton bokep waktu wisata
nih, hihihi) – atau baca buku yang membuat lo comfortable. Next,
sering-sering bercanda atau ngobrol bareng teman-teman se-bus. Aktivitas ini
bisa ngilangin negative mind yang menjurus ke arah mual,
pusing, dan lain-lain. Lo juga bisa karaokean di bus atau main permainan yang
asyik kayak werewolf, remi, dan lain-lain. Atau lo bisa coba warming up; salto,
sit up, push up, kayang di bus. Intinya, buat diri lo aktif, berkeringat, dan
penuh energi, oke? Sekreatif lo deh yang penting don’t let your mind in
negative thinking, yak!
3. Packing Barang Bawaan
Likely, this is the most crucial thing than other preparations. I recommend you
untuk jangan bawa baju selemari. Inget, lo ini lagi studytour bukan mau
pindahan, jadi bawa baju secukupnya. Lo bisa mengira-kira berapa pakaian yang
bisa lo bawa. Considering juga dengan estimasi apakah tempat
transit lo bisa dipakai buat mandi atau nggak. Kalau melihat situasi dan
kondisi dimana rombongan high school itu bukan seperti
rombongan ibu-ibu PKK – banyak lho ya, ratusan, nggak cuman puluhan – makanya
pikirkan lagi apakah lo bakal mandi atau enggak – nah selamat berbahagia ya
buat kalian yang anti mandi –. Tapi, kalaupun lo nggak bisa mandi di tempat transit,
lo bisa ngakalin dengan hanya bersih-bersih seperlunya; gosok gigi, ganti
seperlunya, cuci muka, dilanjut bersih-bersih di bus pakai tissue basah, so
simple kan?
As my past experiences, kalau bisa meminimalisir barang bawaan kenapa
enggak? Jadi lo bisa siapkan koper buat bawa baju ganti secukupnya untuk
dipakai di hotel. Nah, lo bisa pakai ransel buat nyimpen pakaian yang akan
dipakai ganti sebelum check in hotel. Biasanya hari pertama di
tempat tujuan, kalian bakal langsung menjelajahi tuh tempat wisata – tenang
buat lo yang demen mandi, siapkan pakaian yang bakal dipakai untuk hari pertama
di TKP, plus alat mandi di tas ransel ya, ‘cause kalian bakal
melepas rindu nih dengan kamar mandi, ciye kalau lo baper fix lo jomblo!–.
Kalau mau praktis, lo juga bisa simpan snack di ransel, lho. Lalu, untuk
perlatan yang smaller; dompet, obat-obatan, perlengkapan kecil lain
bisa lo simpen di sling back atau bagi lo, kaum pemilik sperma, taruh aja semua barang kecil-kecil lo di ransel. Nah, jadilah tuh barang bawaan lo so simple.
4. What Can I Do There?
Di point ketiga ini, lo tinggal menikmati tempat wisata yang sudah
diplanning sama pihak bironya. Nah, biasanya nih tempat oleh-oleh bakal diset
untuk dikunjungi di awal dan di akhir perjalanan wisata. Jangan lupa, sebelum
lo hendak “nyebar-nyebar duit-ria”, pastikan dulu you’ve fulfilled
rules number one. Back to topic, budget yang lo punya berapa?
Jangan sampai lo terlena sama tempat oleh-oleh pertama terus ngabisin segeprek
duit lo di tempat ini, padahal objek wisata yang mau lo kunjungi masih banyak,
ditambah lagi lo cuman bawa budget rata-rata air (limit, mentok juga
segitu-gitu aja, tapi tetap lumayan kalo dijereng bisa buat beli permen
berpuluh-puluh bagor). So, I suggest you guys to manage your budget as well
as your capacity.
Nah, biar lo pulang studytour simple, nggak banyak tentengan, I
recommend you to save your souvenirs on suitcase. Nah, pastikan juga lo
memberikan free space buat tempat oleh-oleh ya!
5. Have Fun, Guys!
Buat lo yang ingin bisa menikmati keindahan wisata alam tetapi tetap punya
koleksi foto bagus yang instagramable? Maka lo bisa menyewa jasa fotografer. Namun,
kalau lo merasa bukan pengusaha batu bara/ minyak bumi/ yang punya istana megah
di langit ketujuh/ pemilik ternak sigung diseluruh jagat raya/ nggak mungkin
nyewa fotografer profesional, nggak usah khawatir. Nih, gue ada solusi ajip
yaitu lo bisa make a great team bareng teman-teman. Jadi, lo
bisa join bareng teman-teman yang bawa kamera buat saling fotoin. Ya tentunya
lo harus bisa kasih feedback dong ke teman lo, seperti foto yang lo jepret tidak “salkus” alias
blur semua. Hm, I’m truly sure bahwa teman-teman lo yang
“biasanya” nggak pegang kamera akan bawa kamera ketika berwisata. Is it
true or false? Prove it aja deh. Nah, dengan cara itu, lo lebih efisien bawa barang bawaan, iya nggak?
It’s your entire time to enjoy your journey, guys. You can see the
wonderful scenery arounds you, besides, you ought to release any loads on your
back, your body and make it interesting as you can. Remember, you are on
vacation, you are getting here to refresh your mind. Tell everyone that you
have a whole of world. Enjoy your holiday because you deserve to be joyful!
PS: All of story based on my real experience
seru bacanya haha thankyouu!!
BalasHapus